DINAMIKA KINERJA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) PEMERINTAH KOTA PADANG DALAM PERSPEKTIF RASIO FISKAL

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kota Padang dilihat dari rasio kemandirian keuangan daerah, rasio ketergantungan keuangan daerah, rasio tingkat desentralisasi fiskal, rasio efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), rasio efisiensi keuangan daerah, dan rasio solvabilitas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode studi literatur (library research) yang bersifat deskriptif. Dan metode pengumpulan data dalam bentuk dokumentasi. Data yang diolah adalah Laporan Keuangan Pemerintah Kota Padang Tahun Anggaran 2022-2023 yang diperoleh dari publikasi internet pada situs resmi Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Kota Padang. Adapun analisis yang digunakan untuk menganalisis kemampuan keuangan daerah adalah dengan menghitung belanja pegawai ASN, pendapatan keuangan daerah, dan kemampuan keuangan daerah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Padang berdasarkan: (1) Rasio Kemandirian Keuangan Daerah berada pada pola hubungan konsultatif karena berada pada rentang rasio 25%-50%. (2) Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah dikatakan sedang karena berada pada rentang 20% 30%. (3) Rasio Tingkat Desentralisasi Fiskal berada pada kategori sangat rendah karena berada pada rentang 20%-29,99%. (4) Rasio Efektivitas PAD dikatakan tidak efektif karena berada pada posisi <100%. (5) Rasio Efisiensi Keuangan Daerah dikatakan sangat tidak efisien karena berada pada posisi >100%. (6) Rasio Solvabilitas dikatakan baik karena melebihi standar keberhasilan menurut Mahmudi (2019) yaitu 2:1. Secara keseluruhan, kemampuan keuangan daerah Kota Padang termasuk dalam kategori tinggi, ditunjukkan oleh pendapatan asli daerah yang melebihi Rp1 triliun.