MARHATA SINAMOT SEBAGAI REPRESENTASI IDENTITAS SOSIAL DAN KOLEKTIVISME MASYARAKAT BATAK TOBA

Penulis

  • Meisiyana Rasulita Boru Sinurat Universitas Surabaya

Kata Kunci:

Marhata Sinamot, Identitas Sosial, Kolektivisme, Batak Toba

Abstrak

Tradisi Marhata Sinamot dalam pernikahan adat Batak Toba tidak hanya menjadi prosesi simbolik, tetapi juga mencerminkan dinamika identitas sosial dan nilai-nilai kolektivisme masyarakatnya. Studi ini menggunakan pendekatan studi literatur untuk menelaah peran struktur sosial Dalihan Na Tolu (Hula-hula, Boru, dan Dongan Tubu) dalam pembentukan identitas sosial berdasarkan teori Identitas Sosial Tajfel & Turner serta dimensi kolektivisme Hofstede. Hasil analisis menunjukkan bahwa setiap individu menjalankan peran adat yang memperkuat keterikatan sosial dan keharmonisan melalui komunikasi santun dan musyawarah kolektif. Proses negosiasi sinamot juga menjadi ajang peneguhan status sosial serta penghormatan terhadap perempuan dan keluarganya. Tradisi ini memperlihatkan bahwa keputusan adat tidak bersifat individual, melainkan lahir dari konsensus kelompok demi menjaga solidaritas dan kehormatan bersama. Dengan demikian, Marhata Sinamot berfungsi sebagai sarana internalisasi nilai budaya dan pembentukan identitas sosial dalam masyarakat Batak Toba.

Referensi

Bandura, A. (2000). Exercise of human agency through collective efficacy. Current Directions in Psychological Science, 9(3), 75–78.

Fiske, S. T. (2018). Social beings: Core motives in social psychology. John Wiley & Sons.

Hanti Arum Kusuma, T., Agung Ramadani, R., Agustiani Dwiputri, R., & Heikal, J. (2025). Cultural Wedding Rituals Among Batak Toba Millennials and Gen Z: Perceptions in the Modern Era—An Ethnographic Study. Jurnal Cendekia Ilmiah, 4(3), 1798–1806.

Hofstede, G. (2001). Culture’s consequences: Comparing values, behaviors, institutions and organizations across nations. Sage publications.

Hogg, M. A. (2016). Social Identity Theory. In S. McKeown, R. Haji, & N. Ferguson (Eds.), Understanding Peace and Conflict Through Social Identity Theory (pp. 3–17). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-319-29869-6_1

Hutagaol, F. W., & Nurussa’adah, E. (2021). Etnografi Komunikasi Tradisi Pariban Dalam Pernikahan Adat Suku Batak Toba. Verba Vitae Unwira, 2(2), 141–156.

Lestari, D., Siregar, T. M. S., Ginting, A. P. B., Christian, J., & Nurfarah, N. (2023). Sinamot Tradition in Traditional Toba Batak Weddings. Interdisciplinary Journal of Advanced Research and Innovation, 1(3), 187–191.

Mangihut Siregar. (2018). Ketidaksetaraan Gender dalam Dalihan Na Tolu. An1mage Jurnal Studi Kultural, 3(1), 13–15.

Manurung, L. (2023). Poetic Utterances By Dalihan Na Tolu In Toba Batak Marriages In Jangga Toruan Village.

Manurung, L. W., Sumarlam, S., Purnanto, D., & Marmanto, S. (2019). Bataknese’Politeness Strategy in Marhata Sinamot (Dowry Bargaining). 357–362.

Pakpahan, F. (2016). Dimensi Kekuasaan Dalam Sinamot Pada Perkawinan Adat Batak Toba Ditinjau Dari Konsep Kekuasaan Michel Foucault [Thesis]. Universitas Gadjah Mada.

Purba, N., & Pasaribu, T. (2017). Politeness Maxim in Batak Toba’s Marhata Sinamot. The Episteme Journal of English Literature and Linguistics, 4(1), 1–31.

Silaban, D., Sihaloho, M., Simbolon, J. W., Sinambela, M., & Firmando, H. B. (2024). Analisis Sinamot Sebagai Simbol Stratifikasi Sosial Masyarakat Batak Toba di Desa Amborgang Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi. RISOMA: Jurnal Riset Sosial Humaniora Dan Pendidikan, 2(6), 01–09.

Simanjuntak, M. S. R., Tampubolon, F., & Siahaan, J. (2021). Marhata Sinamot at Toba Ethnic Wedding Ceremony: Antropolinguistics Study. Konfrontasi: Jurnal Kultural, Ekonomi Dan Perubahan Sosial, 8(4), 352–363.

Simanjuntak, R. S. R. (2021). Eksistensi Perempuan Batak Toba di Parlemen Kabupaten Samosir dalam Budaya Patriarki.

Situmorang, A. D. S., Arnesih, A., & Yanti, F. (2020). Makna Sinamot Pada Adat Perkawinan Batak Toba Di Sidikalang. Historia: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 5(2), 79–88.

Yampolsky, M. A., Amiot, C. E., & de la Sablonnière, R. (2013). Multicultural identity integration and well-being: A qualitative exploration of variations in narrative coherence and multicultural identification. Frontiers in Psychology, 4, 126.

Unduhan

Diterbitkan

2025-08-26

Terbitan

Bagian

Seminar Nasional & Call for Paper STIE YPUP Makassar